KELAYAPAN DI WAT-WAT (bukan what-what) [GRAND PALACE DAN TEMPLE OF EMERALD BUDDHA]

          Bangkok merupakan ibukota negara Thailand. Di negara gajah putih ini, berkunjung ke wat bisa menjadi salah satu destinasi tujuan wisata yang menarik. Wat merupakan tempat ibadah namun Selain tempat ibadah, tempat ini dijadikan juga sebagai destinasi wisata oleh pemerintah Thailand.





              Hari keduaku di bangkok, aku merencanakan wisata wat-wat. Ya, wat-wat bukan what-what. Wat yang menjadi tujuan utamaku adalah wat yang terletak di kota tua Rattanakosin. Jadi selama seharian aku akan mengelilingi beberapa wat yang terkenal di bangkok. Aku mengelilinya dengan berjalan karena jarak antara satu wat dengan wat lainnya tidak terlalu jauh. Wat-wat itu memang terletak di tengah kota tapi tidak terlalu jauh dari khaosan road. Jadi para pengunjung tidak terlalu menggocek dana untuk wisata wat di Bangkok. Berikut merupakan beberapa wat yang terkenal di Bangkok.

Grand Palace dan Temple Emerald Budha


Penampakan Grand Palace Dari alun-alun.



             Letak grand Palace Tidak terlalu jauh dari guest house yang kami tempati, kira-kira jalan 15 menit kami bisa langsung sampai. Bangunannyapun unik dan mencolok seperti istana (memang istana kalee) jadi tidak terlalu susah untuk menemukannya. Disepanjang jalan ke GP (Grand Palace) banyak banget yang jualan buah dan minuman, jadi kalau capek jalan bisa jajan dulu hehe.

         Untuk masuk ke GP, kita harus membayar 500 bath (kira-kira Rp150.000), awalnya sih shock karena menurut ukuran kantong kami harga ini terlalu tinggi untuk mengunjungi tempat wisata disamping itu kami juga terkecoh dengan  buku mbak Claudia Kaunang. Dibuku itu biaya untuk masuk ke GP hanya 250 Bath (sekitar Rp90.000).  Karena GP merupakan salah satu icon Thailand, jadi banyak banget pengunjung yang menjadikan GP sebagai salah satu tujuan Wisata Walaupun menggocek dana uang yang tidak sedikit.  Di gerbangnya aja harus antri karena banyak banget yang mau masuk, mulai dari yang independent sampai yang ikut paket tur.


Gerbang Pintu Utama Grand Palace (Jangan Liat yang di belakang aku)
ini ne tiket Grand Palace yang buat dompet menipis.
           Masuk kedalam gerbang GP, mata kita langsung jelalatan liat........(hahaha  liat apa hayo...), yang pasti liat bangunan-bangunan yang indah, khas dan otentik sekaligus liat beberapa pengunjung dari berbagai negara dan budaya yang berbeda sekaligus dengan warna kulit serta pakaian yang berbeda pula. Ada yang seksi, ada yang rapi (gak perlu dibahas kali) hehe.  Oke, kita ganti topik, setelah masuk gerbang, kita akan digiring ke arah loket pembelian tiket, letaknya tidak terlalu jauh dari gerbang, usai bayar tiket kami langsung pergi ke pintu GP yang hakiki, aseek....

            Namanya juga backpakaer, ya semuanya mau dicoba, banyak coba ya banyak tau. ketika menyerahkan tiket  ke petugas, kita akan diberi brosur keterangan dan map mengenai GP mulai pake bahasa Inggris ama Thailand. Ternyata ada perbedaan harga antara warga negara asing dan warga lokal, tempat masuknya aja beda. Firasatku menunjukkan kalau harga untuk masyarakat lokal jauh lebih murah...(dasar otak ekonomi).


ini ne gerbang kedua, pemisah antara turis lokal dan turis asing.


             Melewati pintu gerbang kecil masuk GP, rasanya kaki ini gak sabar lagi untuk liat sana-sini sertai semua apa yang ada GP. Tapi tempatnya memang cukup lias, butuh kira-kira 3-4 jam untuk mengililinginya. Tapi kita bisa duduk-duduk sebenrat di tepmat teduh. Di sini kita bisa melihat bangunan  yang unik dan didominasi oleh warna emas. Dulunya GP merupakan Kerajaan yang dibangun oleh Raja ketika itu, tapi sekarang istana ini hanya dipakai untuk acara-acara kenegaraan saja. Bangunannya di GP ini cukup unik, hampir semua bangunan seakan-akan di dijinjing oleh makhluk tertentu, aku tidak tau pasti apa maksud dari gambar bangunan yang memvisualisasikan hal itu.  Suasana ketika itu panas terik dan sangat ramai, penuh sesak tapi banyak yang muka air (baca: wajah cantik) jadi selain hunting spot foto-foto bagus, bisa juga hunting foto muka air,...ahaha dasar.



              GP dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Pra Ratcha  Than Chan nok, Pra Ratcha  Than Chan klang dan Pra Patcha  Than Chan nai (mampus dah...lidah bisa patah bacanya). Di area  Pra Ratcha  Than Chan nok kita akan menemukan Temple or Emerald of Buddha, didalamnya terdapat sebuah patung Buddha yang terbuat dari giok dan patung itu pertama kali ditemukan tahun 1434 di Chiang Rai, ketika itu warnanya hijau dan disangka terbuat dari baru zamrud, oleh karena itu patung ini disebut sebagai Emerald Buddha. Patung ini dilapisi baju emas dan diganti 3 (tiga) dali dalam setahun. Untuk masuk kedalamnya, kita tidak boleh pake alas kaki apapun (kecuali kaus kaki) dan tidak boleh pula membawa kamera, terlepas dari itu suasana didalam temple ini penuh sesak, segala bau badan suku bangsa bisa tercium karena pada keringatan semua hahaha. Disamping itu pencahayaan di temple ini cukup minim sehingga agak sulit untuk menjebret (baca:capture) photo didalamnya tanpa menggunakan flash, kalau pake flash langsung ketahuan dan bisa-bisa ditegur ama petugas yang berjaga-jaga disana.


Temple of Emarald Buddha

ini makhluk penahan beban yang aku cetirain,


  
Pose dikit, jos......

          Puas berkeliling di area ini, kami melanjutkan perjalanan ke Pra Ratcha  Than Chan klang, disini banyak bangunan megah khas Thailand beserta pohon-pohon unik yang dibentuk , ada bangunan digunakan untuk meseum, ada yang digunakan untuk ruang berkumpul dan ada juga yang direnofasi, tekstur bangunannya mirip di eropa jadi aku pribadi gak mau menyia-nyiakan untuk gak foto di tempat bagus kek gini. Salah satu meseum yang terdapat didalam meseum ini adalah meseum senjata. Senjata yang di jajakan sangat beragam  mulai dari sebelum masehi (hahaha becanda) sampai sekarang. Yang menariknya lagi, ada petugas yang berdiri menjaga meseum ini, dengan pakaian putih dan topi khas, dia berdiri sepanjang hari (mudah-mudahan tidak sampe hari kiamat,hahah) dan kita bisa berfoto-foto disebelah petugas itu.  Ditempat ini kami jumpa dengan rombongan yang berasal dari indonesia, tur guidenya sih orang cina tapi menjelaskan objek wisata dengan bahasa indonesia yang patah-patah (kayak ada pasir dimulutnya. Dan ternyata salah satu dari rombongan itu adalah ayah dari temen kami yang kuliah di unand, happening banget kan.....


Pra Ratcha  Than Chan klang, Bangunannya keren-keren

ini ne petugas yang berdiri sampe hari kiamat yang aku ceritain

meseum senjata.
yang ini no coment, hahaha


             Beranjak dari tempat itu, kini kami masuk ke area Patcha  Than Chan nai. Tempat ini tidak kalah megah dari area-area sebelumnya namun tidak terlalu tinggi, bangunannya khas eropa banget. Disini terdapat pusat pembuatan baju, jubah untuk raja dari tahun ketahun dan asiknya lagi kita bisa menggunakan kamera. Jadi rugi banget kalau gak dikelilingin semuanya karena udah bayar mahal.

            3-4 jam mengelili GP pasti kaki pegelnya minta ampun, jadi usahakan berhenti disetiap area, disana ada tempat-tempat teduh kok + beberapa lukisan yang menceritakan tentang kehidupan raja dan masyarakat Thailand zaman doeloe. Kalau gak berhenti-berhenti nanti pas keluar dari GP pasti “sakau” nyari air minum. 
yang di belakang aku itu galeri baju-baju kerajaan


ini dalemannya hahah








0 comments:

Post a Comment

 
Advertise
300x250
Here

Ads by Seocips.com

About