ANTROPOLOGI TERAPAN: PENTINGNYA MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR MANUSIA DALAM FAKTOR EVALUASI



Manusia merupakan elemen terpenting dalam interaksi manusia, yaitu sebagai subjek sekaligus sebagai objek. Faktor Manusia metode evaluasi adalah bagian dari metodologi Faktor Manusia, yang merupakan bagian dari Teknik Faktor Manusia.  Selain evaluasi, Teknik Faktor Manusia juga berhubungan dengan metode untuk jaminan kegunaan, untuk menilai profil pengguna yang diinginkan, untuk mengembangkan dokumentasi pengguna dan program pelatihan, dll, sampai saat ini, metode yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor manusia berkisar dari kuesioner sederhana untuk lebih kompleks dan mahal kegunaanlaboratorium.
Baru-baru ini, metode baru yang diusulkan, berdasarkan analisis log dari aktivitas pengguna sistem.  Sebenarnya, pekerjaan di laboratorium kegunaan dan metode baru merupakan bagian dari Teknik Usability, yang merupakan bagian dari Teknik Faktor Manusia.
Analisis etnografis: Menggunakan metode yang diturunkan dari etnografi , proses ini berfokus pada mengamati penggunaan teknologi dalam lingkungan praktis. Ini adalah metode kualitatif dan pengamatan yang berfokus pada pengalaman “dunia nyata” dan tekanan, dan penggunaan teknologi atau lingkungan di tempat kerja. Proses ini paling baik digunakan pada awal proses desain.


Tujuan Perancangan Berdasarkan Faktor Manusia
Setelah merencanakan sistem untuk memenuhi tujuan rekayasa sistem, pengembang sistem dapat memusatkan perhatian pada proses perancangan dan pengujian
Lima faktor manusia terukur (measurable human factors)
adalah:
Waktu belajar : berapa lama orang biasa mempelajari cara melakukan suatu tugas yang relevan?
Kecepatan kinerja : berapa lama suatu tugas dilakukan?
Tingkat kesalahan : berapa banyak kesalahan dan kesalahan apa saja yang dibuat pemakai?
Daya Ingat : bagaimana kemampuan pemakai mempertahankan pengetahuannya setelah jangka waktu tertentu?
Kepuasan subjektif : bagaimana kepuasan pemakai terhadap berbagai aspek sistem? Berikan kesempatan pemakai memberi umpan balik.
Meskipun perancang ingin berhasil dalam setiap kategori tsb, sering harus direlakan pengorbanan pada kategori tertentu
Uji semua alternatif perancangan menggunakan
metode yang jelas.

Thinking “Reasoning and Problem Solving”
Thinking - Pertimbangan (reasoning)
a. Deduktif:menurunkan konklusi yang diperlukan secara lojik dari premise (dasar pikiran), contoh:
Jika hari Minggu maka dia akan berlibur
Jika hari Minggu.Oleh karena itu dia akan berlibur.
Jika hari mendung maka akan turun hujan
Hari mendung.Oleh karena itu akan turun hujan.

b. Induktif:generalisasi dari kasus yang terlihat untuk case yang belum terlihat. Unreliable (tidak dapat diandalkan) hanya dapat dibuktikan kesalahannya bukan kebenarannyaContoh:semua gajah memiliki belalai oleh karena itu semua gajah memiliki belalai.

c. Abductive (penculikan) : pertimbangan dari kejadian ke penyebab. Contoh,Dino lari dengan kencang disaat dikejar anjing. Jika melihat Dino lari dengan kencang, diasumsikan ia dikejar anjing. Unreliable(tidak dapat diandalkan) dapat mengarah ke penjelasan yang salah.



0 comments:

Post a Comment

 
Advertise
300x250
Here

Ads by Seocips.com

About