KEBIJAKAKAN SOSIAL, ISU SOSIAL DAN MASALAH SOSIAL

Kebijakan sosial adalah kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan (welfare), baik dalam arti luas yang menyangkut kualitas hidup manusia maupun dalam arti sempit yang menunjuk pada beberapa jenis pemberian pelayanan kolektif tertentu guna melidungi kesejahteraan rakyat (Spicker, 1995)
CONTOH
METROMINI DAN KOPAJA PAKE AC - Kini para penumpang bus kota bisa menikmati fasilitas pendingin atau air conditioner (AC) dengan tarif yang sama seperti bus pada umumnya, yakni Rp2.000. Salah satu operator angkutan umum di DKI Jakarta, PT Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) telah meluncurkan 20 bus AC Trayek S-13 jurusan Ragunan-Slipi.  Bus Kopaja AC diresmikan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta kemarin.
"Keberadaan bus sedang ber-AC ini merupakan angin segar bagi warga yang membutuhkan angkutan umum yang nyaman, aman dan murah. Jadi saya resmikan hari ini pengoperasian 20 bus Kopaja tersebut," kata Udar Pristono, di Jakarta.
Bus berkapasitas 35 penumpang ini, memiliki tampilan yang hampir serupa dengan bus Transjakarta, yakni pegangan tangan khusus. Kursinya pun relatif sama, begitupula dengan sistem pintu masuk dan keluar penumpang.
"PT Kopaja berusaha meningkatkan pelayanannya kepada warga Jakarta, tanpa harus memberatkan warga. Akhirnya perusahaan ini meluncurkan bus sedang yang memiliki pendingin udara. Kondisi dalam dan badan bus disesuaikan dengan bus Transjakarta," ungkapnya.
Dikatakan Pristono, Kopaja juga telah menyediakan prasarana untuk pengoperasian bus tersebut, yaitu pool dan bengkel. Sehingga sebelum bus beroperasi, kondisi mesin dan badan bus diperiksa terlebih dahulu. Begitu juga dengan supir bus, sebelum bertugas harus diperiksa kesehatannya agar dapat bekerja dengan baik.
"Dengan begitu, dapat dijamin keadaan bus itu sangat prima begitu juga dengan supirnya. Sehingga penumpang bisa menggunakan bus ini dengan rasa aman dan nyaman," ujarnya.


                   Perubahan dari segi manajemen juga dilakukan oleh PT Kopaja, yakni upah supir bus tidak lagi berdasarkan setoran, melainkan sudah dengan sistem gaji. Penerapan sistem ini diharapkan dapat menghilangkan tindakan ugal-ugalan para supir bus yang terjadi karena harus mengejar setoran.

                 Sedangkan mengenai kenaikan tarif, Pristono menegaskan hal itu bisa saja dilakukan mengingat kondisi bus berpendingin udara ini sudah berkualitas baik. Jika PT Kopaja mau menaikkan tarif, tetap harus melalui prosedur tetap yaitu mengajukan kepada Gubernur DKI Jakarta, sebab yang bisa menentukan kenaikan tarif angkutan umum ada ditangan Gubernur DKI.
Pristono berharap, seluruh operator angkutan umum dapat mengikuti jejak langkah PT Kopaja melakukan revitalisasi angkutan umumnya. Sehingga, Jakarta memiliki angkutan umum yang nyaman, aman dan murah seperti bus Transjakarta. Untuk kedepannya PT Kopaja juga berencana menambah sekitar 75 armada bus sedang ber-AC.
Sumber…
Isu sosial ialah perkara yang mempengaruhi banyak atau kesemua anggota masyarakat, baik secara langsung mahupun tidak, dan dianggap sebagai masalah, kontroversi yang berkaitan dengan nilai moral, atau kedua-duanya. Ia termasuk persoalan kemiskinan, keganasan, pencemaran, ketakadilan, penindasan hak asasi manusia, diskriminasi, dan jenayah, selain daripada keguguran, perkahwinan homoseksual, kawalan senjata api, dan agama, antara lain.
Isu sosial berkait dengan struktur masyarakat, termasuk konflik kepentingan antara anggota komuniti, dan berada di luar kawalan siapapun termasuk perorangan.
CONTOH
Legalisasi ganja nasionalSeperti- teroris, ganja punya banyak sekali nama samaran, misalnya rumput, cimeng, dan gele (gelek). Tak ubahnya teroris, ganja sudah lama jadi teror merusak perilaku dan mental penggunanya atau dikenal ”ganjais.” Secara hukum, barang ini bahkan telah final dinyatakan ilegal. Tapi anehnya, ada juga kalangan punya pandangan sebaliknya, seperti komunitas tergabung Lingkar Ganja Nusantara (LGN). Dalam aksi merayakan Global Marijuana March pada 7 Mei 2011 lalu, komunitas ini bahkan, entah konyol atau berani, menuntut agar ganja dinyatakan legal. Klaim mereka, ganja punya banyak manfaat bagi manusia baik secara ekonomis maupun medis. Tentu saja, soal ini mesti dicermati dan disikapi agar tidak jadi kontroversi dan kampanye sesat bagi masyarakat Indonesia.

                 Kontroversi tentang plus-minus ganja memang sudah lama berlangsung. Malah boleh jadi sudah berlangsung ketika pertama kali manusia mengenal tumbuhan ini. Baik pihak pro maupun kontra, penggunaannya punya rujukan dan basis argumen masing-masing. Kalangan pro menyodorkan klaim positif hasil sejumlah studi yang mendukung sikap mereka. Misalnya, klaim manfaat ganja secara ekonomis. Di mana, tumbuhan ini penghasil serat alami berkualitas terbaik untuk bahan baku kertas dan tekstil, serta bisa jadi bahan bakar alternatif seperti etanol dan bio-diesel.
Selain itu, mereka juga menganggap ganja punya fungsi analgesik (menghilangkan rasa sakit) mual, serta mengendalikan serangan epilepsi. Meski belum banyak ahli sepakat soal manfaat ini, tapi dalam kampanye mereka, hal ini seolah-olah sudah final dan tak terbantahkan.

            Sebaliknya, mayoritas masyarakat justru menganggap ganja negatif dan bahkan ”haram”. Meskipun efek ganja beragam bagi setiap individu, tapi umumnya pengguna akan mengalami perubahan mental dan perilaku abnormal berupa halusinasi, stres, depresi, disorientasi ruang dan waktu, apatis, malas, lamban berpikir, dan mal-adaftif atau tidak bisa beradaptasi dengan kenyataan. Salah satu sebab ganja dilarang adalah kandungan zat THC (Tetrahydrocannabinol) di dalamnya. Zat ini dapat menimbulkan stimulan di otak, sehingga membuat pengguna jadi ”mabuk” sesaat setelah menggunakannya.

                Efeknya berupa euforia (rasa senang tanpa sebab) dan delusi, yaitu rasa percaya berlebih pada apa dianggap benar, padahal tidak. Perlahan tapi pasti, ganja akan menghancurkan ekonomi, menggerogoti kesehatan, menurunkan produktivitas, serta mengganggu hubungan sosial bagi pemakainya. Efek-efek tersebut menurut Prof Dadang Hawari berdampak panjang berupa gangguan mental dan perilaku. Simpulannya, meminjam kalimat sang profesor, ”ganja memang tidak membunuh, tapi membuat orang sakit jiwa.” Jadi, dapat dibayangkan betapa dahsyat dampak ganja jika dilegalkan. Entah berapa juta orang Indonesia mengidap gangguan jiwa. Dengan segala plus-minus itu, mungkinkah melegalkan ganja? Lebih dari itu, apakah legalisasi ganja masuk akal di tengah upaya kita memberantas peredaran dan penggunaan narkoba di Indonesia?
Sumber
Padang Ekspres • Sabtu, 04/06/2011 10:55 WIB • 260 klik
Masalah sosial- Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
CONTOH
Puluhan Warga Ketaping Tuntut Hak TanahPariaman- menuntut hak ganti rugi tanah mereka sepanjang 100 hektare yang dipakai buat pembangunan Bandara Internasioanal Minangkabau (BIM). Kedatangan mereka disambut oleh Sekda Padang Pariaman dan tujuh Fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Padang Pariaman untuk melakukan diskusi dan tukar pikiran di Gedung Rakyat tersebut.

           "Kami menuntut hak tanah kami yang belum dibayarkan akibat pembangunan bandara udara di Ketaping ini, janji sertifkat tanah yang akan dikeluarkan belum juga sampai kepada kami" ucap Hasyim salah seorang warga Ketaping yang ikut serta berdiskusi di Gedung DPRD tersebut, Senin (26/12).

           Dikatakanya, permasalahan yang pokok adalah, kemana hilangnya pegantian uang tanah warga yang terkena akibat pembangunan badara tersebut. Siapa yang menerimanya?. Siapa saja yang dapat ganti rugi tanah tersebut?.

          "Hak kami mesti dikedepankan, sebab setelah 10 tahun kami dibiarkan seperti ini oleh para pemimpin di daerah ini, kalau seandainya hal ini tidak tuntas kami akan tetap melakukan aksi demo," tambah Syamsurizal salah seorang warga Ketaping yang ikut dalam aksi tersebut.

             Sementara itu Sekda Padang Pariaman Mawardi Samah mengatakan, pihak Pemkab Padang Pariaman akan mencoba mencarikan solusi dalam masalah ini. Bila perlu arsif dan dokumen lama tentang masalah ini akan dicari dan dilihat kembali, sehingga masalah ini benar-benar bisa diselesaikan secara baik.

          "Masalah ini tugas dan tanggungjawab pihak Pemkab dan Tim Sembilan, kita harus bisa cari solusi untuk menyelesaikan masalah ini, tidak ada yang tidak bisa dilakukan jika kita lakukan dengan hati yang tenang dan terbuka," sebut sekda Padang Pariaman Mawardi samah.

          Disebutkanya, warga Ketaping yang melakukan aksi pada hari ini tetap bisa bersabar diri, sebab pada saat ini Pemkab Padang Pariaman beserta DPRD Padang Pariaman sedang  membahas APBD 2012. "Jika pembahasan APBD ini telah selesai, Insya Allah kita akan fokus dalam masalah ini," tutupnya.
Sumber
Padang Today http://padang-today.com/img/ar.gif Berita Peristiwa http://padang-today.com/img/ar.gif Senin, 26/12/2011 - 14:40 WIB http://padang-today.com/img/ar.gif MUSLIM http://padang-today.com/img/ar.gif 428 klik




0 comments:

Post a Comment

 
Advertise
300x250
Here

Ads by Seocips.com

About