FIRST TIME KE LUAR NEGRI


                  Ketika mendengar luar negri, otomatis hal yang terlintas di benak kita adalah negara-negara yang ada di luar dari republik Indonesia. Tidak semua warga indonesia bisa pergi ke luar negri, ada yang yang bisa pergi dengan mudah dan ada juga yang sulit dan penuh perjuangan. Begitu juga dengan motif-motifnya, ada yang urusan pekerjaan, jalan-jalan atau ibadah.
            Tepat tahun 2013 yang lalu salah satu impianku untuk kelayapan (red: jalan-jalan) ke luar negri terwujud yaitu ke negri gajah putih, ya, Thailand. Sebelumnya aku hanya mengenal thailand  dari industri perfileman mereka saja serta info-info menarik seperti . seperti stetmen kalau Thailand adalah Surganya gajah, aku juga pernah dengar kalau  mereka raja sepak bola di Asia Tenggara dan bahasa mereka yang lucu didengar. Sebelum hari keberangkatan kami sudah menyiapkan iteneri perjalanan dengan detail, ya maklum lah masih amatiran takut kesasar.
             Untuk perjalanan ini kami memilih jalan-jalan dengan konsep backpacker, namun lebih tepatnya flashpacker karena membawa gadget sebagai alat komunikasi dan mencari informasi.  Untuk berangkat ke negri gajah putih itu, Mau tidak mau kami harus berangkat dari Medan karena tidak ada rute penerbangan padang-bangkok. Namun hal ini tidak jadi masalah karena  kami pergi bertepatan dengan hari liburan, jadi aku masih dirumah (Blangkejeren, Aceh) dan berhubung karena tidak ada lagi kuliah (ketahuan dah kalau mahasiswa tingkat akhir) jadi aku bisa pulang ke padang lebih fleksibel. Begitu juga dengan jefri, dia punya kegiatan yang harus ia hadiri di medan.
            Hari hari itu hari sabtu ketika aku sudah menunggu lama dengan rasa cemas  di Bandara Polonia Medan sambil memegang paspor dan tiket pesawat  karena jefri tak kunjung datang. Aku memikirkan beberapa kemunkinan terburuk kalau jefri tidak jadi berangkat, bisa-bisa aku kelayapan sendirian di medan. Dan.................ang ing ang........akhrinya jefri muncul juga.  Namun ada satu masalah lagi, ternyata jefri belum nukar uang ke  mata uang Bath (mata uang Thailand). Di bandara hanya ada satu money changer  dan ya ampu......mahalnya selangit, harganya 1 bath = Rp.500. padahal harga aslinya  1 bath = Rp.330 (pada saat itu). Karena aku sudah menukarkan uang sebelumnya, mau tidak mau  harus pake uangku dulu selama beberapa waktu berharap di thailand nanti harganya lebih murah. Akhirnya tanpa berpikir panjang kami langsung check in dengan menggunanak mesin......dan langsung membayar biaya boarding pass sebesar Rp.100.000 (sempat shock, mahal banget). Ketika pemeriksaan di bagian imigrasi, petugasnya kayak gak percaya gitu kalau kami pergi ke Thailand, trus langsung saya jawab saja “ada tiket promo pak,he...” yah..... abis itu senyum sinisnya keluar. Setelah di paspor stempel kami langsung bergegas menuju ke ruang tunggu menunggu waktu terbang. Ketika itu suasana bandara untuk keberangkatan internasional tidak terlalu ramai jadi prosesnya tidak terlalu lama. Tak lama menunggu kamipun langsung tancap gas ke Pesawat.Dan...Thailand.......Iam coming.......


0 comments:

Post a Comment

 
Advertise
300x250
Here

Ads by Seocips.com

About