Puas mengelilingi Grand Palace, Kami berhenti sesaat di alun-alun Kota Bangkok. Alun-alunnya luas banget, sistem penyiraman air begitu cangging, setiap 10 meter ada putaran air yang akan menyemprotkan air jadi petugasnya gak perlu nyiramin tanaman yang ada di alun-alun itu. Disetiap batas jalan berjejer kursi-kursi besi yang nyaman serta pohon-pohon rindang sehingga suasanya begitu teduh. Ada juga pet-pet air yang berjejer di dekat kursi jadi kita gak perlu beli air lagi, cukup bawa botol sebelumnya aja tapi tetap aja rasanya aneh banget. Selain itu, disepanjang jalan yang melingkari alun-alun itu banyak banget orang yang jualan buah-buahan yang buat “sakau”, buahnya seger-binger, besar, gemuk, temok, sexy banget dah pokoknya, dan rasanya......nyami. buahnya sudah dikupas dan dibelah-belah, harga satu buahnya 20 bath (Rp6.000). jadi kami berhenti kira-kira 30 menit di alun-alun ini dengan menikmati buah yang kami beli.
alun-alun bangokok
melepas penat + menikmati buah sexy |
alun-alun bangokok
Setelah beberapa nyawa terkumpul (baca: istirahat) kami melanjutkan perjalanan ke Wat Pho, ya tempe yang sangat terkenal di bangkok. Jaraknya tidak cukup jauh dari GP letaknya di jalan Maharaj kira-kira 15 menit (lumayan jauh sih...), tapi jangan cemas karena disepanjang jalan ke Wat Pho mata kita ajan dimanjakan dengan berbagai macam jajanan yang beragam mulai dari buah, gantungan kunci, jajanan kecil dan berbagai bentuk ornamen buddha karena terdapat pasar masyarakat disana dan mantapnya lagi, banyak yang menjajakan barang dengan menggunakan bahasa melayu lho. Jadi terasa di indonesia banget.
ini dia pempakan pasar menuju Wat Pho |
Dalam bahasa inggris Wat Pho Lebih dikenal dengan sebutan Temple of Reclining Buddha. Untuk masuk ke Wat Pho kita harus menyeberang jalan dulu (awas, liat kanan kiri mas). Syukurnya Tiket masuk ke Wat Pho tidak terlalu mahal, dengan membayar 100 bath (kira-kira Rp30.000) kita sudah bisa menikmati Wat Pho + 1 botol kecil air mineral. Wat Pho merupakan komlek candi tertua di bangkok. sama halnya di GP, masuk kedalam Temple harus sopan dan tanpa menggunakan alas kaki, tapi bedanya di Wat Pho banyak banget biksu-biksu dari yang muda sampai yang tua, mereka ramah-ramah dan pada mau diajak photo, begitu juga dengan patung buddhanya, kita bisa mengambil photo berbagai macam patung sepuasnya.
tiket masuk Wat Pho, harganya cukup memasyarakat. |
salah satu biksu yang mau ane foto |
Patung budha di Wat Pho sangat unik, biasanya patung buddha kan pada duduk bersila atau berdiri, eh....ini malah berbaring pose santai tapi Warna emas yang menyelimuti patung itu menambah kesan mewah. Tepat ditelapak kaki patung itu terdapat berbagai macam bebatuan mahal. Orang disini rame banget, jadi agak susah foto dengan sempurna, pasti ada aja figur-figur yang gak penting masuk kedalam freme kamera, jadi harus pandai-pandai. Selain patung utama, banyak juga patung-patung kecil yang mengelilingi patung besar itu dan kebanyakan orang malah ibadah di patung yang kecil.
beberapa patung buddha kecil yang mengelilingi patung buddha utama
Penampakan Reclining Buddha |
uhui.... |
ama jefri, the speepy |
beberapa patung buddha kecil yang mengelilingi patung buddha utama
Selain menikmati kemegahan Reclining buddha, kita bisa juga membeli koin dan memasukkannya kedalam cawan-cawan yang sudah disediakan di belakang patung tersebut, karena koinnya hanya bisa didapat dengan membayar, kami Cuma liatin orang aja, denger-denger kalau kita melakukan aktifitas ini doa kita bisa terkabul dengan cepat. Maka dari itu banyak banget pengunjung yang mencoba baik dalam negri maupun luar negri.
eh, ada adek manis |
Narsis Dikit, hehe |
0 comments:
Post a Comment